Senin, 03 Juni 2013

KLKP - 3

Dalam dunia perbankan dan akuntansi, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Asset dan liabilities. Perlu diketahui, bahwa Asset akan bertambah di sisi debet dan akan berkurang di sisi kredit. Sebaliknya pada liabilities, yang akan berkurang di sisi debet dan bertambah di sisi kredit. Berikut ini pembagian yang terdapat di Asset dan di Liabilities :

Asset (aktiva)
Liabilities (passiva)
        Cash Reverse, setiap bank umum yang ada di Indonesia menurut peraturan LRR (Legal Reserve Requirement) harus mempunyai tabungan minimal 8% dari total deposito
    Deposit I, yang terdiri dari saving deposit (tabungan), demand (giro), dan time (deposito)àmembayar bunga bagi yang menyimpan uang di bank (i1)
           Loan/Kredit, adapun rumus untuk mencari batasan kredit yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu =
Loan / Deposito x 100%
Dengan kredit maksimal yang diperoleh oleh masyarakat yaitu sebesar 110%.
LLL(Legal Lending Limit) merupakan batas waktu pembayaranbagi pihak yang meminjam dari bank untuk dikembalikan.
         Mendapatkan bunga berupa i2
          Securities (berupa obligasi)
         Securities (berupa saham dan obligasi)
   Capital I (modal), atau lebih sering disebut dengan pihak 1,yang dapat berupa laba ditahan, stock deviden, dan setoran modal
          Other Asset
         CAR (setiap bank harus punya simpanan, total seluruh risiko dari Asset)àCapital Adequery ratio = (ATMR : modal) x 100% = nilainya minimal 20%

LDR sangat penting bagi setiap bank umum sebab agar dapat melakukan likuiditas, multiplier, dan prudent. Prudent berarti bank harus berhati-hati dalam memberikan setiap pinjaman yang disalurkan ke masyarakat, sementara multiflier adalah maksimal pemberian kredit yang diberikan oleh bank untuk masyarakat.
Dalam melakukan kegiatannya, bank melakukan perhitungan rekap saldo dengan menggunakan dua metode secara umum, yaitu :
a.       Metode akhir hari yang terdiri dari rekapitulasi saldo
b.      Metode akhir bulan yang terdiri dari rekap saldo, hitung saldo, dan penentuan saldo pada awal bulan berikutnya.
Contoh kasus :
1.      Tabungan Atun di Bank Siti jakarta :
15/1 – Setor tunai sebesar Rp. 5 juta
25/1 – ambil tunai sebesar Rp. 2 juta
26/1 – pinbook debet ke rekening giro sebesar Rp. 1 juta
27/1 – terima transfer dari siti surabaya sebesar Rp. 10 juta
28/1 – ambil tunai Rp. 3 juta
Maka, rekap saldo yang tertulis di Bank siti jakarta yakni terjadi 5 mutasi yang terdiri dari :
15/1 – Rp. 5 juta
25/1 – Rp. 2 juta
26/1 – Rp. 1 juta
27/1 – Rp. 10 juta
28/1 – Rp. 3 juta
Adapun cara untuk menghitung bunga dari sisi Deposit = (%i x hari bunga x nominal) : 365. Maka, berikut perhitungan untuk mencari saldo harian, saldo rata-rata, dan saldo akhir/terendah :
a.       Saldo harian (mutasi per hari selalu dihitung), misal diketahui tingkat bunga (i) = 10%
1.      Tanggal 15/1 = (10% x (25-10) x Rp.5.000.000) : 365      = Rp. XX
2.      Tanggal 25/1 = (10% x (26-25) x Rp.3.000.000) : 365     = Rp. XX
3.      Tanggal 26/1 = (10% x (27-26) x Rp.2.000.000) : 365      = Rp. XX
4.      Tanggal 27/1 = (10% x (28-27) x Rp.12.000.000) : 365   = Rp. XX
5.      Tanggal 28/1 = (10% x (31-28+1) x Rp.9.000.000 : 365  = Rp. XX
Total saldo                                                                       = Rp. XX
Maka, saldo awal bulan berikutnya = saldo akhir + Rp. XX (total saldo)
                                                        = Rp. 9.000.000 + Rp. XX = Rp. XX
b.      Rata-rata saldo = jumlah saldo : jumlah mutasi
Maka, diperoleh = (Rp. 5 juta + Rp. 3 juta + Rp.2 juta + Rp.12 juta + Rp. 9 juta) : 4
                           = Rp. Y
Jadi,
1.       saldo awal = (10% x (31-15+1) x Rp. Y) : 365 = Rp. XX
2.      Saldo akhir = (10% x (31-15+1) x Rp.9.000.000) : 365 = Rp. XX
c.       Saldo terendah = (10% x (31-15+1) x Rp2.000.000) : 365 = Rp. XX
Sementara itu, dari sisi loan (kreditàpinjaman rekening koran)àbiasanya banyak digunakan untuk perhitungan bunga pada konsumen kredit card, yakni sebagai berikut :
a.       Rekap saldo
15 /1 – Rp. 15 juta
25/1 – Rp. 10 juta (mutasi 1 = Rp.5 juta)
26/1 – Rp. 7 juta (mutasi 2 = Rp. 3 juta)
27/1 – Rp. 5 juta (mutasi 3 = Rp. 2 juta)
28/1 – Rp. 3 juta (mutasi 4 = Rp. 2 juta)

Untuk metode ini, biasanya menggunakan metode saldo harian, diketahui i = 15%
Maka,
15/1 = (15%x (25-15) x Rp. 15 juta) : 360      = Rp.XX
25/1 = (15%x (26-25) x Rp. 10 juta) : 360      = Rp.XX
26/1 = (15%x (27-26) x Rp. 7  juta) : 360       = Rp.XX
27/1 = (15%x (28-27) x Rp. 5 juta) : 360        = Rp.XX
28/1 = (15%x (30-28+1 ) x Rp. 3 juta) : 360 = Rp.XX
Maka, total saldo                                            = Rp. XX

Untuk saldo awal bulan depan adalah Rp.3 juta + Rp. XX, metodel ini selain banyak digunakan untuk perhitungan bunga kartu kredit, banyak pula digunkan untuk iuran tahunan, asuransi kredit, fee penyetoran, dll.
Untuk model perhitungan yang terdapat di bank BRI, tingkat bunga (i = 10% per tahun), maka kalau seseorang meminjam dana untuk jangka waktu 3 tahun, maka bunganya adalah 10% x 3 tahun = 30%. Sementara itu, metode yang banyak digunakan oleh bank swasta yaitu (i = (1+i)n) atau disebut bunga berbunga. Metode ini paling banyak digunkan untuk KPR dan KI (kredit Investasi)


Sumber: http://azurayuliananda.blogspot.com/2013/05/klkp-pertemuan-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar