Selasa, 02 Juli 2013

Tulisan B. Indonesia 6



BATIK PEKALONGAN

Pembahasan terkait batik Indonesia tentu tidak akan bisa dilepaskaitannya dengan batik Pekalongan. Karena batik dari kota ini terkenal akan corak dan motif batiknya yang indah dan dinamis dalam arti lebih cepat berkembang dibandingkan batik dari berbagai daerah di Indonesia yang ditandai dengan munculnya motif-motif baru yang merupakan hasil karya perajin batik masa kini. Selain karena motifnya yang dinamis, baju batik Pekalongan juga dikenal karena harganya yang relative murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Batik Pekalongan juga merupakan jenis batik yang sangat popular dan digemari oleh masyarakat pecinta batik Indonesia. Tidak mengherankan bila anda mengunjungi sebuah took grosir batik baik yang online maupun took konvensional, anda pasti akan menjumpai aneka produk batik seperti baju batik wanita, busana pria seperti kemeja atau hem, sprei, daster serta aneka kerajinan dengan bahan dasar kain batik dengan motif khas Pekalongan.
Sejarah batik Pekalongan, tidak ada riwayat resmi mengenai kapan pastinya seni batik ini masuk kePekalongan. Menurut para ahli, seni batik sudah ada di Pekalongan di sektiar tahun 1800-an, karena berdasarkan catatan Deperindag ada kain batik yang dibuat pada tahun 1802 dengan motif atau hiasan semacam pohon kecil.
Seni batik di kota ini mulai berkembang pasca perang Diponegoro (1825 – 1830) dimana keluarga kesultanan Mataram yang meninggalkan keratin menyebar kearah timur dan barat, termasuk ke Pekalongan. Mereka inilah yang kemudian berperanan sangat penting dalam mengembangkan batik Pekalongan. Seni batik yang memang sebelumnya sudah ada di kota tersebut, menjadi semakin berkembang dengan kedatangan keluarga kerajaan Mataram. Perkembangan pesat terutama di daerah-daerah pesisir seperti Pekalongan kota, Wonopringgo, Pekajangan dan Buaran.
Sampai sekarang motif batik Pekalongan sudah mengalami perkembangan yang cukup cepat, melebihi daerah lain seperti batik Solo danYogya. Ciri khas batik Pekalongan diantaranya adalah pemakaian ragam hias berbentuk tumbuh-tumbuhan yang realistis. Ciri khas ini tetap bertahan terutama disebabkan oleh fakta bahwa industri batik di Pekalongan terdiri dari ratusan pengusaha rumahan atau pengusaha kecil dan kegiatan membatik kebanyakan juga dilakukan di rumah maka seni batik seakan menyatu dengan kehidupan mereka.
Secara singkat cirri khas motif batik Pekalongan adalah sebagai berikut:
·     Motif batik J lamprang yang merupakan motif batik asli Pekalongan yang berbentuk seperti nitik dan digolongkan sebagai motif geometris. Motif J lamprang kemungkinan dikembangkan oleh seniman batik keturunan Arab. 
·         Motif Semen yang merupakan motif batik Pekalongan klasik sekilas mirip dengan Semen dari Solo danYogya yang menggunakan ragam hias garuda dan tumbuhan. Bedanya, motif semen Pekalongan tidak menggunakan ceceg atau titik. Adanya pengaruh budaya Cina pada motif Pekalongan, misalnya seperti motif batik burung Phoenix, naga dan Liong. 
·     Ciri yang lain adalah penggunaan warna cerah seperti merah, hijau, biru, orang, kuning dan lain-lain yang secara umum berbeda dengan batik Yogya dan Solo yang kebanyakan menggunakan warna-warna sogan (coklat, hitam) 
·      Ciri khas motif batik Pekalongan yang paling menonjol adalah penggunaan ragam hias yang berbentuk nyata serta banyak menggunakan ceceg. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar