Koperasi adalah soko guru perekonomian bangsa, yang harus ditata kembali dengan baik dan benar, sehingga betul-betul menjadi ujung tombak bagi penciptaan kemakmuran rakyat. Koperasi jangan lagi dijadikan alat politik kekuasaan. Koperasi harus terbebas dari kepentingan kelompok atau golongan yang ingin mencari keuntungan sesaat.
Ada tiga hal perubahan yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global adalah :
1. Pembenahan aspek kelembagaan
Seperti diketahui, kelembagaan koperasi secara garis besar terdiri dari fungsi pengurus, fungsi pengawas, fungsi manajer, dan karyawan koperasi. Dalam praktiknya, koperasi tersebut tumpang tindih. Ada hal-hal yang tidak jelas dan terkait satu sama lain dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu. Akhirnya yang terjadi adalah penyalahgunaan wewenang salah satu pihak untuk memperkaya diri sendiri.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagai badan usaha yang berbasis pada masyarakat golongan ekonomi lemah, masalah yang umum terjadi pada koperasi adalah keterbatasan dan kelemahan SDM. Tenaga pengelola hanya mengandalkan semangat “pengabdian”, bukan profesionalisme. Karena itu untuk peningkatan SDM perlu diadakan latihan-latihan intensif atau kursus singkat. Selain itu jalur perguruan tinggi perlu digandeng pula. Koperasi perlu mengadakan kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi.
3. Sektor modal dan lingkungan
Selama ini koperasi dianaktirikan dalam perekonomian Indonesia. Lembaga perbankan lebih mengutamakan pengucuran kredit untuk para konglomerat. Kolusi dan korupsi yang dilakukan sektor perbankan dan konglomerat menyebabkan sempitnya alokasi kredit untuk koperasi. Penyalahgunaan uang Negara tersebut telah menyebabkan terjadinya konsentrasi penyaluran modal kepada segelintir perusahaan konglomerat. Hal ini makin mempersempit kesempatan koperasi untuk memperoleh modal dari perbankan. Sekarang pemerintah harus mengalihkan perhatian pada koperasi. Alokasi kredit untuk koperasi harus diperbesar. Koperasi harus dipermudah memperoleh pinjaman modal dari bank. Dengan cara demikian koperasi akan berusaha mengejar ketertinggalannya untuk mengurangi makin tajamnnya kesenjangan perekonomian Indonesia. .
Maka sekali lagi koperasi bisa maju kalau organizernya diperkuat. Karena yang namanya perubahan itu sekarang ini begitu cepatnya. Kalau kita tidak segera mengikuti perubahan itu, maka akan tergilas oleh yang lain. Bila dikaitkan dengan konsep ‘globalisasi”, menurut Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition dan change. Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan. Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi, karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.
Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif, justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul di permukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa kelihatan (eksplisit), misalnya mengajukan protes, mengancam mogok, demonstrasi, dan sejenisnya atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun, kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya.
Sang primadona perekonomian yang kian ditinggalkan ini harus berbenah diri, jika hendak bersaing dengan dunia global. KOPERASI, namanya kini kian tenggelam ditengah persaingan bisnis para pengusaha besar. Akan tetapi kehadirannya juga kian dirindukan oleh sebagian dari masyarakat Indonesia mengharapkan koperasi yang sebagai cikal bakal berkembangnya perekonomian Indonesia ini semakin berkembang dan mampu kian bersaing dengan dunia global.
Yang menentukan ketika menghadapi persaingan global dalam pengembangan eksistensi koperasi ialah dengan kondisi krisis proses konsolidasi Gerakan Koperasi. Dalam rangka ini pun peran gerakan koperasi harus terus dimantapkan un¬tuk menghadapi dinamika perekonomian global. Dengan koperasi dan produk-produk UMKM dapat diapresiasi dengan adil. Selama ini proses globalisasi hanya mengeksploitasi profit sebesar-besarnya. Berbeda dengan kapitalisme, koperasi lebih menjunjung tinggi kebersamaan karena misinya menyejahterakan anggotanya. Kemungkinan besar produk-produk lokal dapat ikut terangkat ke permukaan tanpa selalu pesimistis dengan kekalahannya terhadap produk luar negeri. Pemerintah harus segera bertindak dan membangkitkan lagi koperasi, lembaga yang dapat menyesuaikan diri pada lokalitas Indonesia dan berpihak pada rakyat kecil.
Selain pemerintah, masyarakat juga perlu dalam mewujudkan koperasi sebagai landasan dalam era globalasasi dewasa ini. Tapi pemerintahlah yang mempunyai andil besar dalam memajukan koperasi karena Indonesia harus mensejahterakan rakyatnya dan berkewajiban mendukung penuh UKM dan koperasi di Indonesia. Koperasi bisa membuat masyarakat sejahtera dengan kegunaan antara lain bantuan sosial, penguatan modal, kredit KUR, dana bergulir, pelatihan, kewirausahaan, pameran dan sebagainya, yang telah banyak memberikan peluang dan kemudahan kepada rakyat. Setiap daerah dan masyarakat seharusnya memiliki rasa percaya diri bahwa melalui organisasi koperasi, kegiatan ekonomi kooperatif dapat diperhitungkan keandalan kekuatannya dalam perekonomian global.
Sementara itu, koperasi juga harus mereformasi diri dengan meninggalkan sifat-sifat yang tidak kooperatif, dan kembali kepada koperasi yang mengutamakan kepentingan anggotanya dalam arti yang sebenarnya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan koperasi untuk menghadapi globalisasi antara lain:
1. Pemberdayaan Anggota Koperasi
Hal ini sangatlah penting karena dengan pemberdayaan, masyarakatdapat lebih siap dalam menghadapi segala rintangan terutama dalam era globalisasi yang menghadirkan persaingan yang sangat ketat. Diharapkan dengan pembekealan yang dimiliki anggota lebih mamapu lagi dalam mengahadapi persaingan.
2. Pelatihan dan Pendidikan bagi Pengurus Koperaasi
Kita ketahui banyak koperasi yang tidak dapat berkembang karena Pengurus yang bukan di ahlinya, dan tidak mengerti tentang koperasi dan ekonomi. Karena sebagian koperasi terletak di daerah-daaerah sehinga kurang mendapat pelatihan tentang koperasi.
3. Teknologi
Pemanfaatan teknologi saangatlah penting di era globalisasi ini agar dapat lebih bersaing contohnya adalah mesin untuk bidang pertanian tradisional, karena masih banyak anggota yang masih belum memanfaatkan teknologi. Hal itu disebeab kan masih ada di daerah, Internet juga sangat penting untuk medapatkan informasi dari dunia luar dengan cepat.
4. Pemerintah ikut ambil bagian dalam mengembangkan koperasi
Pemerintah harus membantu dana dalam mengembangkan koperasi, tetapi tidak hanya memberikan dana saja pemerintah harus mengontrol pengguanaan dana tersebut. Selain itu kebijakan yang di keluarkan pemerintah harus pro rakyat (koperasi) jangan menguntungkan pihak luar.
5. Inovasi
Koperasi yang sekarang dengan yang dulu kurang memiliki perkembangan yang pesat, hal itu sangat terasa karena koperasi kurang berani mengambil perubahan. Perubahan atau inovasi yang bersifat positif sangatlah penting, agar koperasi kembali bangkit, yang terpenting adalah tetap berada di dalam koridor koperasi.
6. Koperasi Mau Bekerjasama Dengan Perusahaan atau organisasi
Sangat penting sekali menjalin hubungan dengan pihak luar karena kita dapat memberdayakan anggota sehingga bisa menjalankan hubungan bisnis antara anggota dan Peihak luar, dengan kata lain koperasi sebagai penghubung
Setiap produk dan kegiatan usaha koperasi tentunya mendasarkan pada “persetujuan anggota”. Ini berarti bahwa koperasi tidak mencari keuntungan, kecuali hanya anggota yang mencari “benefit” lebih besar dengan bantuan organisasi koperasi. Koperasi berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dalam tata perekonomian nasional. Koperasi di Indonesia akan selalu berhadapan dengan ekonomi liberal tetapi koperasi mempunyai anggota-anggota yang menyumbangkan nilai-nilai koperasi itu sendiri. menghadapi tantangan globalisasi, koperasi percaya bahwa semua orang dapat dan seharusnya berupaya keras mengendalikan nasibnya sendiri. Artinya, harus mampu menolong diri sendiri. Menghadapi tantangan globalisasi, koperasi mestinya harus mampu memberikan kedudukan dan pelayanan kepada anggota atas dasar persamaan. Dari persamaan, timbul rasa kebersamaan dalam hidup berkoperasi, baik dalam penggunaan hak, kewajiban dan tanggung jawab.
Sumber:
- surya.co.id , adopkop.com
- http://imadeadyanta.blogspot.com/2011/10/bagaimana-koperasi-dalam-menghadapi-era.html
- www.majalahkoperasi.com
- http://tienivie.wordpress.com/2010/11/02/globalisasi-koperasi/
- http://kennysiikebby.wordpress.com/2010/11/01/koperasi-indonesia-dalam-menghadapi-globalisasi/
- http://danielmichaelsinambela.blogspot.com/2010/11/bagaimana-cara-koperasi-mengahadapi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar